Halo sahabat sehat Indonesia. . .
kali ini aku mau bahas tentang penyakit hepatitis nih.
Sebenarnya apa sih penyakit hepatitis itu? Yuk kita
pelajari selengkapnya apa itu penyakit hepatitis.
Disimak baik-baik video animasi tentang hepatitis ini ya, check it out!
Video dapat dilihat juga di Youtube, dengan link : https://www.youtube.com/watch?v=vqvSG9hqGUs
Apasih Hepatitis itu?
Istilah hepatitis itu sendiri dalam bahasa latin adalah
peradangan hati. Peradangan ini dapat menyebabkan kerusakan sel-sel, jaringan,
bahkan semua bagian organ hati. Hepatitis dapat terjadi karena penyakit yang
memang menyerang sel-sel atau penyakit lain yang menyebabkan komplikasi pada
hati.
Hepatitis adalah inflamasi/radang
dan cedera pada hepar karena reaksi hepar terhadap berbagai kondisi terutama
virus, obat-obatan dan alkohol. Hepatitis adalah suatu proses peradangan difus pada
jaringan yang dapat disebabkan oleh infeksi virus dan oleh reaksi toksik
terhadap obat-obatan serta bahan-bahan kimia.
Hepatitis dibagi dua yaitu hepatitis akut dan hepatitis kronis
Hepatitis dapat berlangsung secara singkat (akut)
kemudian sembuh total atau malah berkembang menjadi menahun (kronis). Tingkatan
keparahan hepatitis bervariasi, mulai dari kondisi yang dapat sembuh sendiri
dnegan penyembuhan total, kondisi yang mengancam jiwa, menjadi penyakit
menahun, hingga kondisi organ hati tidak berfungsi lagi (kegagalan fungsi
hati). Jika kondisi terkahir ini terjadi maka untuk penanganannya membutuhkan
transplantasi atau cangkok hati.
Serangan hepatitis akut dapat terjadi tiba-tiba tanpa
gejala awal. Umumnya , hepatitis akut berlangsung dalam periode waktu 1-2
bulan. Kerusakan hati yang terjadi pada hepatitis akut biasanya hanya mengenai
sebagian kecil jaringan saja. Namun, pada kasus yang jarang, misalnya pada saat
daya tahan tubuh pasien terlaly rendah, hepatitis akut dapat mengancam jiwa. Sementara
hepatitis kronis terjadi jika sebagian hati yang terserang dapat menjadi tidak
aktif atau berkembang sangat lambat, tetapi sebagian lain dapat juga menjadi
aktif dan terus memburuk dalam hitungan tahu. Komplikasi dari hepatitis kronis
yang memburuk adalah terjadinya sirosis atau kanker hati. Kedua komplikasi ini
sering berakhir dengan kematian .
Penyebab Hepatitis apasih?
Menurut
Price dan Wilson, Secara umum hepatitis
disebabkan oleh virus. Beberapa virus yang telah ditemukan sebagai penyebabnya,
berikut ini :
1.
Virus hepatitis A (HAV)
2. Virus
hepatitis B (HBV)
3. Virus
hepatitis C (HCV)
4. Virus
hepatitis D (HDV)
5. Virus
hepatitis E (HEV)
6. Hepatitis
F (HFV)
7. Hepatitis
G (HGV)
Namun
dari beberapa virus penyebab hepatitis, penyebab yang paling dikenal adalah HAV
(hepatitis A) dan HBV (hepatitis B). Hepatitis pula dapat disebabkan oleh
racun, yaitu suatu keadaan sebagai bentuk respons terhadap reaksi obat, infeksi
stafilokokus, penyakit sistematik dan juga bersifat idiopatik.
Faktor Resiko Hepatitis itu apa aja ya?
Penyebab Hepatitis bermacam-macam, terkait dengan
fungsi hati yang rumit dan beragam. Pada prinsipnya, penyebab hepatitis terbagi
atas infeksi dan bukan infeksi. Hepatitis yang sering terjadi umumnya
disebabkan oleh infeksi virus.
1. Infeksi virus
Sebagian besar kasus hepatitis disebabkan oleh virus hepatitis yang dibedakan
jenisnya menurut abjad, yakni virus hepatitia A, B, C, D, E, F, dan G. Diantara
ketujuh jenis hepatitis tersebut, hepatitis A, B, dan C merupakan jenis
terbanyak yang sering dijumpai.
Diantara ketujuh
jenis hepatitis tersebut hepatitis F masih jarang ditemukan.
a.
Hepatitis A
Merupakan tipe
hepatitis yang paling ringan. Hal ini disebabkan infeksi virus hepatitis A
(VHA) umumnya tidak sampai menyebabkan kerusakan jaringan hati. Mereka yang
terinfeksi virus ini 99% dapat pulih sepenuhnya. Hepatitis A menular melalui
makanan atau minuman yang terkontaminasi oleh VHA.
b.
Hepatitis B
Merupakan tipe
hepatitis yang berbahaya. Penyakit ini lebih sering menular dibandingkan
hepatitis jenis lainnya. Hepatitis B menular melalui kontak darah atau cairan
tubuh yang mengandung virus hepatitis B (VHB)
Virus hepatitis
B 100 kali lebih infeksius, yakni lebih berpotensi menyebabkan infeksi
dibandingkan virus HIV karena masa tunasnya cukup pendek, yaitu sekitar 3
bulan. Virus ini ditemukan dalam darah, air ludah, air susu ibu, cairan sperma
atau vagina melalui kontak dengan darah, cairan tubuh maupun material lain yang
terinfeksi seperti jarum suntik, alat-alat bedah, jarum tato , maupun jarum tindik
telinga yang tidak steril. Penularan virus hepatitis B juga dapat terjadi pada
bayi yang dilahirkan dari ibu yang menderita hepatitis B. Mengingat VHB dapat
ditemukan pada cairan sperma atau vagina maka penularan dapat terjadi melalui
hubungan seksual.
c.
Hepatitis C
Hepatitis C
menyebabkan peradangan hati yang cukup berat, diperkirakan 80% menjadi
hepatitis kronis dan dapat berkembang menjadi sirosis, hepatitis c menular
melalui darah, biasanya karena transfusi atau jarum suntik yang terkontaminasi
virus hepatitis C (VHC).
d.
Hepatitis D
Hepatitis D
sering dijumpai pada penderita hepatitis B, penyebabnya adalah virus hepatitis
delta (VHD). VHD merupakan jenis virus yang ukurannya sangat kecil dan sangat
tergantung pada VHB. Hal ini disebabkan virus hepatitis D menyerupai penularan
pada hepatitis B, yakni melalui kontak dengan darah atau cairan tubuh yang
mengandung VHD.
e.
Hepatitis E
Hepatitis E
mempunyai sifat menyerupai hepatitis A, demikian juga untuk model penularannya,
tetapi dengan tingkat keparahan yang lebih ringan. Penyebabnya adalah virus
hepatitis E (VHE). Hepatitis E juga dikenal sebagai hepatitis endemik non-A dan
non-B, yang artinya virus hepatitis tersebut tidak menyerupai virus hepatitis A
maupun B. Hepatitis E menyebar melalui makanan dan minuman yang tercemar feses
yang mengandung VHE.
f.
Hepatitis G
Hepatitis G
mempunyai sifat dan model penularan yang hampir sama dengan hepatitis V, yakni
melalui kontak dengan darah. Penularan hepatitis G paling banyak terjadi melalui
transfusi darah, tetapi tidak menutup kemungkinan alat-alat yang melukai kulit
dapat menjad mediator penyebaran virus hepatitis G.
2. Penyakit yang mungkin timbul
Hati merupakan organ terpenting dengan fungsi yang beragam maka beberapa
penyakit atau gangguan metabolism tubuh dapat menyebabkan komplikasi pada hati.
Diabetes Militus, hiperlipidemia (kadar lemak, termasuk kolesterol dan
trigliserida dala darah menjadi tinggi atau berlebihan), dan obesitas. Ketiga
kelinan ini membebani kerja hati dalam metabolism lemak. Aklibatnya akan
terjadi kbocoran sel-sel yang berlanjut dengan kerusakan sel dan peradangan
hati yang disebut stetohepatitis.
Kehidupan yang serba sibuk, terutama di kota besar, telah melahrkan
budaya instan dalam hal makanan. Saat ini tersedia banyak restoran cepat saji
yang menyajikan makanan dengan komposisi gizi yang tidak seimbang, yaitu
mengandung lemak sebagai komponen terbanyak.
3. Alkohol
MInuman beralkohol dapat menyebabkan kerusakan sel-sel hati. Di dalam
tubuh, alcohol dipecah menjadi zat-zat kimia lain. Sejumlah zat tersebut
bersifat racun sehingga menyebabkan kerusakan sel hati.
4. Obat-obatan atau zat kimia
Sejumlah obat atau zat kimia dapat menyebabkan hepatitis. Sesuai dengan fungsi
hati yang berperan dalam metabolism, penetralisir, atau dalam detoksifikasi zat
kimia, termasuk obat. OLeh karenanya zat kimia dapat menyebabkan reaksi yang
sama seperti reaksi karena infeksi virus hepatitis.
5. Penyakit Autoimun
Terjadi karena gangguan sistem imunitas (kekebalan tubuh) yang merupakan
kelainan genetic. Pada kasus autoimun sistem kekebalan tubuh justru menyerang
sel atau jaringan tubuh itu sendiri (dalam hal ini adalah hati).
Komplikasi Hepatitis
Komplikasi hepatitis
yang paling sering terjadi adalah sirosis. Dalam keadaan normal (sehat), sel
hati yang mengalami kerusakan akan digantikan oleh sel-sel sehat yang baru. Pada
sirosis, kerusakan sel hati diganti oleh jaringan parut (sikatrik). Semakin parah
kerusakan, semakin besar jaringan parut yang terbentuk dan semakin berkurang
jumlah sel hati yang sehat. Pengurangan ini akan berdampak pada penurunan
sejumlah fungsi hati sehingga menimbulkan sejumlah gangguan pada fungsi tubuh
secara keseluruhan.
Gejala Klinis
Diagnosa hepatitis dapat dipastikan memalui anamnesis
dengan dokter serta pemeriksaan fisik dan laboratorium. Pada fase awal
hepeatitis, penderita belum merasakan gejala yang spesifik. Keluhan yang
dirasakan antara lain mual, muntah, tidak nafsu makan, badan terasa lemas, dan
mudah lelah. Pada pemeriksaan fisik penderita terlihat warna kuning pada kulit,
bola mata bagian putih dan kuku. Jika diraba , perut bagian atas kanan membesar
karena terjadi pembesaran hati .
Bagaimana sih cara mencegah Hepatitis?
Pencegahan hepatitis dapat dilakukan dengan tepat jika
kita mengetahui cara penularan dan penyebaran penyakit tersebut. berikut ini
cara mencegah penularan penyakit hepatitis A, B, dan C.
1. Pencegahan
hepatitis A
-
Imunisasi
-
Imunisasi sementara
-
Higiene personal
2. Pencegahan
hepatitis B
-
Imunisasi
-
Tidak menggunakan barang orang lain
-
Lakukan hubungan seks yang aman
-
Jangan menjadi pendonor darah jika
terinfeksi hepatitis
-
Bersihkan ceceran darah
3. Pencegahan
hepatitis C
Pencegahan hepatitis C hampir sama
dengan pencegahan hepatitis B, antara lain menghindari kontak dengan darah
penderita hepatitis C, misalnya dengan menghindari pemakaian sikat gigi.
Bagaimana sih cara Pengobatan Hepatitis?
Penyakit hepatitis dapat diobati dengan berbagai cara,
baik dari segi kedokteran (medis) maupun pengobatan alternatif. Berikut ini
berbagai macam pengobatan hepatitis yang dapat dilakukan
a - Lakukan
tirah baring
b . Pilih
minuman , makanan, dan obat yang tepat
c . Berikan
antivirus sesuai kebutuhan
d . Terapi
lebah
Dengan kita mengetahui lebih awal apa itu penyakit hepatitis, maka kita bisa mencegah sebelum mengobati, Berbagai virus bisa saja menyerang diri kita kapan saja, So guys tetaplah menjaga kesehatan kita dengan baik. Semoga Bermanfaat!
DAFTAR PUSTAKA
dr. Wening Sari, M.Kes dkk.
2008. Care Yourself, Hepatitis. Penebar Plus+ : Jakarta