Hallo sahabat sehat Indonesia. . .
udah pada tau belum tentang penyakit diabetes mellitus itu apa? aku ingin bahas tentang diabetes mellitus nih. . .
Diabetes mellitus itu penyakit apasih? berbahaya ga kira-kira buat kita? gimana cara mencegah penyakit diabetes mellitus ya?
Yuk kita pelajari selengkapnya tentang penyakit diabetes mellitus, Happy Reading everyone!
Dalam zaman modern ini dimana kemajuan informasi sudah
sangat pesat dan mudah untuk didapatkan, sewajarnya masyarakat umum mengetahui
penyebab, gejala, dan cara pencegahan penyakit diabetes melitus. Pada umumnya
penyakit Diabetes melitus dikenal sebagai penyakit kencing manis.
PENGERTIAN
DIABETES MELITUS
Kencing manis atau penyakit gula, sudah dikenal sejak
kurang lebih dua ribu tahun yang lalu, pada waktu itu, dua ahli kesehatan
Yunani yaitu celcus dan areteus, memberikan nama atau sebutan diabetes pada
orang yang menderita banyak minum dan banyak kencing. Oleh karena itu, hingga
saat ini penderita banyak minum dan banyak kencing tersebut, dalam dunia kedokteran
dikenal dengan istilah Diabetes Melitus ( bahasa latin : diabetes = penerusan ;
melitus = manis)
Diabetes melitus, penyakit gula, atau penyakit kencing
manis, diketahui sebagai suatu penyakit yang disebabkan oleh adanya gangguan
menahun terutama pada sistem metabolisme karbohidrat, lemak, dan juga protein
dalam tubuh. Gangguan metabolisme tersebut disebabkan kurangnya produksi hormon
insulin, yang diperlukan dalam proses pengubahan gula menjadi tenaga serta
sintesis lemak. Kondisi yang demikian itu, mengakibatkan terjadinya
hiperglikemia, yaitu meningkatkan kadar gula dalam darah atau terdapatnya
kandungan gula dalam air kencing dan zat-zat keton dan asam (keto-acidosis)
yang berlebihan. Keberadaan zat-zat keton dan asam yang berlebihan ini menyebabkan
terjadinya rasa haus yang terus-menerus, banyak kencing, penurunan berat badan
meskipun selera makan tetap baik, penurunan daya tahan tubuh ( tubuh lemah dan
mudah sakit ). Penderita kenicng manis, tidak jarang yang harus meninggal pada
usia muda. (Lanywati,Endang , 2001).
TIPE DIABETES
MELITUS
Secara umum, diabetes dibedakan atas dua tipe yaitu :
1)
Diabetes mellitus
tipe I disebut DM yang tergantung pada insulin.
IDDM (Insulin Dependent Diabetes Mellitus) di sebut pula
diabetes mellitus type I dimana disebabkan oleh kurangnya sekresi insulin oleh
sel beta pula langerhas. Diabetes Mellitus type I ini tergantung pada pemberian
insulin, type ini meliputi 10% - 15% penderita dan umumnya terdapat usia muda
Diabetes mellitus tipe ini disebabkan akibat kekurangan
insulin dalam darah yang terjadi karena kerusakan dari sel beta pankreas.
Gejala yang menonjol adalah terjadinya sering buang air kecil (terutama malam hari),
sering lapar dan sering haus, sebagian besar penderita DM tipe ini berat
badannya normal atau kurus. Biasanya terjadi pada usia muda dan memerlukan
insulin seumur hidup.
2) Diabetes mellitus tipe II atau disebut DM yang tidak
tergantung pada insulin.
NIDDM ( Non Insulin Dependent Diabetes Mellitus) dikenal
dengan diabetes mellitus type II, umumnya sel beta pancreas masih berfungsi,
type II, umumnya sel beta pancreas masih berfungsi, type ini meliputi 75% - 85%
penderita diabetes.
Diabetes mellitus tipe II ini disebabkan insulin yang ada
tidak dapat bekerja dengan baik, kadar insulin dapat normal, rendah atau bahkan
meningkat tetapi fungsi insulin untuk metabolisme glukosa tidak ada / kurang.
Akibatnya glukosa dalam darah tetap tinggi sehingga terjadi hiperglikemia.
Tujuh puluh lima persen penderita DM tipe II adalah penderita obesitas atau
sangat kegemukan dan biasanya diketahui DM setelah usia 30 tahun. Kegemukan
atau obesitas salah satu faktor penyebab penyakit DM, dalam pengobatan penderita
DM, selain obat-obatan anti diabetes, perlu ditunjang dengan terapi diet untuk
menurunkan kadar gula darah serta mencegah komplikasi-komplikasi yang lain. (Iman Soeharto, 2004)
PENYEBAB
DIABETES MELITUS
Walaupun faktor keturunan dapat dijadikan faktor awal
pemicu terjadinya penyakit diabetes tetapi diabetes melitus umunya disebabkan
faktor lain, seperti pola makan yang buruk dan gaya hidup yang salah. Terlalu banyak
mengonsumsi makanan manis, minuman manis, dan makanan berkarbohidrat tinggi
menjadi salah satu penyebab utama penyakit diabetes. Begitu juga dengan pola
hidup yang salah dan tidak tertata akan
menimbulkan stress dan memicu pola makan yang tidak teratur.
GEJALA DAN
TANDA-TANDA PENYAKIT DIABETES MELITUS
Dapat digolongkan menjadi gejala akut dan gejala kronik ,
yaitu :
a. Gejala akut
Gejala penyakit DM ini dari satu penderita ke penderita
yang lainnya tidaklah selalu sama;dan gejala yang disebutkan disini adalah
gejala umum yang timbul dengan tidak mengurangi kemungkinan adanya variasi
gejala lain, bahkan ada penderita diabetes yang tidak menunjukkan gejala apapun
sampai pada saat tertentu. Pada awal gejala meliputi
-
Banyak makan
-
Banyak minum
-
Banyak kencing
Dalam fase ini biasanya penderita menunjukkan berat badan
yang terus naik, bertambah gemuk, karena pada saat ini jumlah insulin masih
mencukupi.
Bila keadaan tersebut tidak cepat diobati , lama-kelamaan
mulai timbul gejala yang disebabkan oleh kurangnya insulin. Beberapa keluhan
lain seperti nafsu makan mulai berkurang bahkan kadang-kadang timbul rasa mual
jika kadar glukosa darah melebihi 500 mg/dl disertai :
-
Banyak minum
-
Banyak kencing
-
Berat badan turun
dengan cepat
-
Mudah lelah
Bila lekas tidak diobati penderita akan jatuh koma yang
disebut koma diabetik. Koma diabetik adalah koma pada penderita DM akibat kadar
glukosa darah terlalu tinggi (melebihi 600 mg/dl). (Misnadiarly, 2006).
b. Gejala Kronik
Kadang-kadang penderita DM tidak menunjukkan gejala akut
(mendadak) tetapi baru menunjukkan gejala sesudah beberapa bulan atau beberapa
tahun mengidap penyakit DM. Gejala ini disebut kronik atau menahun. Gejala kronik
yang sering timbul adalah seorang penderita dapat mengalami beberapa gejala
tersebut, yaitu :
-
Kesemutan
-
Kulit terasa panas
-
Kram
-
Mudah mengantuk
-
Gigi mudah goyah
dan lepas (Misnadiarly, 2006).
KOMPLIKASI
PENYAKIT DIABETES MELITUS
Komplikasi DM dapat bersifat akut atau kronis. Komplikasi
akut dapat mengancam nyawa bila tidak segera diberikan pertolongan. Misalnya,
pasien DM yang mengalami peningkatan gula sangat tinggi (>500 mg/dl), bila
kadar gulanya tidak segera dikendalikan akan beresiko membahayakan jiwanya.
Penyakit DM kronis komplikasi yang timbul sangat banyak. Secara
sederhana, komplikasinya dapat dibagi menjadi dua yaitu menyerang saraf atau pembuluh
darah. Kalau saraf terkena komplikasi, maka seseorang akan merasakan keluhan
tungkainya seperti kena cabai, panas, nyeri, atau kesemutan yang sangat
mengganggu. Keadaan ini dikenal sebagai neuropati
perifer.
Kerusakan pembuluh darah dapat menyerang pembuluh darah
kecil (mikrobaskuler) atau besar (makrovaskuler). Pembuluh darah kecil yang sering terkena adalah pembuluh ginjal
dan retina mata.
Sekitar 20% - 40% pasien DM mengalami komplikasi ginjal
(nefropati) yang sering berakhir dengan cuci darah. (Cahyono,Suharjo,2008).
PENCEGAHAN
PENYAKIT DIABETES MELITUS
Sebelum penyakit diabetes muncul dalam tubuh kita,
alangkah baiknya jika kita melakukan berbagai upaya pencegahan, seperti sebagai
berikut (Mas Dewo,2013):
-
Menjaga pola makan
seimbang dengan benar
-
Memperbanyak konsumsi
sayuran berserat dan buah-buahan yang tidak terlalu manis
-
Mengurangi porsi
nasi putih atau mengganti nasi putih dengan beras merah. Pasalnya, nasi merah
lebih banyak kandungan seratnya
- Waspadai gejala-gejala
awal munculnya diabetes melitus dengan melakukan kontrol gula darah minimal
satu kali dalam enam bulan
- Rutin berolahraga
untuk mengurangi resiko diabetes. Jika sudah menderita diabetes, maka lakukan
olahraga rutin dua kali seminggu
- Hindari stress dan
kecemasan yang berlebihan. Hindari terjadinya obesitas atau kegemukan. Kelebihan
bobot badan dapat memicu terjadinya diabetes melitus
- Obati diabetes
dengan kesabaran dan disiplin yang tinggi
PENGOBATAN
PENYAKIT DIABETES MELITUS
Penderita diabetes tipe 1 umumnya menjalani pengobatan
terapi insulin (Lantus/ Levemir, Humalog, Novolog atau Apidra) yang
berkesinambungan, selain itu adalah dengan berolahraga secukupnya serta
melakukan pengontrolan menu makanan (diet).
Pada penderita diabetes mellitus tipe 2,
penatalaksanaan pengobatan dan penanganan difokuskan pada gaya hidup dan
aktivitas fisik. Pengontrolan nilai kadar gula dalam darah adalah menjadi kunci
program pengobatan, yaitu dengan mengurangi berat badan, diet, dan berolahraga.
Jika hal ini tidak mencapai hasil yang diharapkan, maka pemberian obat tablet
akan diperlukan. Bahkan pemberian suntikan insulin turut diperlukan bila tablet
tidak mengatasi pengontrolan kadar gula darah.
Nah dari yang sudah dijelaskan diatas mengenai penyakit diabetes mellitus, maka kita harus Kenali, Pahami, Awasi, Kuasai tentang penyakit diabetes mellitus itu seperti apa. Semoga Bermanfaat bagi pembaca, Keep Healthy and Happy everyone!
Nah dari yang sudah dijelaskan diatas mengenai penyakit diabetes mellitus, maka kita harus Kenali, Pahami, Awasi, Kuasai tentang penyakit diabetes mellitus itu seperti apa. Semoga Bermanfaat bagi pembaca, Keep Healthy and Happy everyone!
DAFTAR PUSTAKA
Cahyono,
Suharjo. (2008). Gaya Hidup dan Penyakit Modern. Yogyakarta : KANISIUS
Iman Soeharto, (2004).
Serangan Jantung dan Stroke Hubungannya Dengan Lemak dan Kolesterol. Edisi II. Jakarta
: PR Gramedia Pustaka Utama.
Lanywati,Endang. (2001).Diabetes Melitus Penyakit Kencing
Manis. Yogyakarta : KANISIUS
Mas Dewo, (2013).Gondola,Obat dewa penakluk aneka
penyakit. Jakarta : Fmedia
Misnadiarly.(2006).Diabetes
Melitus : Gangren, Ulcer,Infeksi, Mengenal Gejala, Menanggulangi, dan Mencegah
Komplikasi.Jakarta : Pustaka Populer Obor
Tidak ada komentar:
Posting Komentar