Sabtu, 04 November 2017

Diabetes Melitus



Hallo sahabat sehat Indonesia. . .
udah pada tau belum tentang penyakit diabetes mellitus itu apa? aku ingin bahas tentang diabetes mellitus nih. . .
Diabetes mellitus itu penyakit apasih? berbahaya ga kira-kira buat kita? gimana cara mencegah penyakit diabetes mellitus ya?
Yuk kita pelajari selengkapnya tentang penyakit diabetes mellitus, Happy Reading everyone!

Dalam zaman modern ini dimana kemajuan informasi sudah sangat pesat dan mudah untuk didapatkan, sewajarnya masyarakat umum mengetahui penyebab, gejala, dan cara pencegahan penyakit diabetes melitus. Pada umumnya penyakit Diabetes melitus dikenal sebagai penyakit kencing manis.

PENGERTIAN DIABETES MELITUS
Kencing manis atau penyakit gula, sudah dikenal sejak kurang lebih dua ribu tahun yang lalu, pada waktu itu, dua ahli kesehatan Yunani yaitu celcus dan areteus, memberikan nama atau sebutan diabetes pada orang yang menderita banyak minum dan banyak kencing. Oleh karena itu, hingga saat ini penderita banyak minum dan banyak kencing tersebut, dalam dunia kedokteran dikenal dengan istilah Diabetes Melitus ( bahasa latin : diabetes = penerusan ; melitus = manis)
Diabetes melitus, penyakit gula, atau penyakit kencing manis, diketahui sebagai suatu penyakit yang disebabkan oleh adanya gangguan menahun terutama pada sistem metabolisme karbohidrat, lemak, dan juga protein dalam tubuh. Gangguan metabolisme tersebut disebabkan kurangnya produksi hormon insulin, yang diperlukan dalam proses pengubahan gula menjadi tenaga serta sintesis lemak. Kondisi yang demikian itu, mengakibatkan terjadinya hiperglikemia, yaitu meningkatkan kadar gula dalam darah atau terdapatnya kandungan gula dalam air kencing dan zat-zat keton dan asam (keto-acidosis) yang berlebihan. Keberadaan zat-zat keton dan asam yang berlebihan ini menyebabkan terjadinya rasa haus yang terus-menerus, banyak kencing, penurunan berat badan meskipun selera makan tetap baik, penurunan daya tahan tubuh ( tubuh lemah dan mudah sakit ). Penderita kenicng manis, tidak jarang yang harus meninggal pada usia muda. (Lanywati,Endang , 2001).

TIPE DIABETES MELITUS
Secara umum, diabetes dibedakan atas dua tipe yaitu  :
1)      Diabetes mellitus tipe I disebut DM yang tergantung pada insulin. 
IDDM (Insulin Dependent Diabetes Mellitus) di sebut pula diabetes mellitus type I dimana disebabkan oleh kurangnya sekresi insulin oleh sel beta pula langerhas. Diabetes Mellitus type I ini tergantung pada pemberian insulin, type ini meliputi 10% - 15% penderita dan umumnya terdapat usia muda
Diabetes mellitus tipe ini disebabkan akibat kekurangan insulin dalam darah yang terjadi karena kerusakan dari sel beta pankreas. Gejala yang menonjol adalah terjadinya sering buang air kecil (terutama malam hari), sering lapar dan sering haus, sebagian besar penderita DM tipe ini berat badannya normal atau kurus. Biasanya terjadi pada usia muda dan memerlukan insulin seumur hidup.
2) Diabetes mellitus tipe II atau disebut DM yang tidak tergantung pada insulin. 
NIDDM ( Non Insulin Dependent Diabetes Mellitus) dikenal dengan diabetes mellitus type II, umumnya sel beta pancreas masih berfungsi, type II, umumnya sel beta pancreas masih berfungsi, type ini meliputi 75% - 85% penderita diabetes.
Diabetes mellitus tipe II ini disebabkan insulin yang ada tidak dapat bekerja dengan baik, kadar insulin dapat normal, rendah atau bahkan meningkat tetapi fungsi insulin untuk metabolisme glukosa tidak ada / kurang. Akibatnya glukosa dalam darah tetap tinggi sehingga terjadi hiperglikemia. Tujuh puluh lima persen penderita DM tipe II adalah penderita obesitas atau sangat kegemukan dan biasanya diketahui DM setelah usia 30 tahun. Kegemukan atau obesitas salah satu faktor penyebab penyakit DM, dalam pengobatan penderita DM, selain obat-obatan anti diabetes, perlu ditunjang dengan terapi diet untuk menurunkan kadar gula darah serta mencegah komplikasi-komplikasi yang lain. (Iman Soeharto, 2004)

PENYEBAB DIABETES MELITUS



Walaupun faktor keturunan dapat dijadikan faktor awal pemicu terjadinya penyakit diabetes tetapi diabetes melitus umunya disebabkan faktor lain, seperti pola makan yang buruk dan gaya hidup yang salah. Terlalu banyak mengonsumsi makanan manis, minuman manis, dan makanan berkarbohidrat tinggi menjadi salah satu penyebab utama penyakit diabetes. Begitu juga dengan pola hidup yang salah dan tidak tertata akan  menimbulkan stress dan memicu pola makan yang tidak teratur.

GEJALA DAN TANDA-TANDA PENYAKIT DIABETES MELITUS


Dapat digolongkan menjadi gejala akut dan gejala kronik , yaitu :
a.  Gejala akut
Gejala penyakit DM ini dari satu penderita ke penderita yang lainnya tidaklah selalu sama;dan gejala yang disebutkan disini adalah gejala umum yang timbul dengan tidak mengurangi kemungkinan adanya variasi gejala lain, bahkan ada penderita diabetes yang tidak menunjukkan gejala apapun sampai pada saat tertentu. Pada awal gejala meliputi
-          Banyak makan
-          Banyak minum
-          Banyak kencing
Dalam fase ini biasanya penderita menunjukkan berat badan yang terus naik, bertambah gemuk, karena pada saat ini jumlah insulin masih mencukupi.
Bila keadaan tersebut tidak cepat diobati , lama-kelamaan mulai timbul gejala yang disebabkan oleh kurangnya insulin. Beberapa keluhan lain seperti nafsu makan mulai berkurang bahkan kadang-kadang timbul rasa mual jika kadar glukosa darah melebihi 500 mg/dl disertai :
-          Banyak minum
-          Banyak kencing
-          Berat badan turun dengan cepat
-          Mudah lelah
Bila lekas tidak diobati penderita akan jatuh koma yang disebut koma diabetik. Koma diabetik adalah koma pada penderita DM akibat kadar glukosa darah terlalu tinggi (melebihi 600 mg/dl). (Misnadiarly, 2006).
b. Gejala Kronik
Kadang-kadang penderita DM tidak menunjukkan gejala akut (mendadak) tetapi baru menunjukkan gejala sesudah beberapa bulan atau beberapa tahun mengidap penyakit DM. Gejala ini disebut kronik atau menahun. Gejala kronik yang sering timbul adalah seorang penderita dapat mengalami beberapa gejala tersebut, yaitu :
-          Kesemutan
-          Kulit terasa panas
-          Kram
-          Mudah mengantuk
-          Gigi mudah goyah dan lepas (Misnadiarly, 2006).

KOMPLIKASI PENYAKIT DIABETES MELITUS
Komplikasi DM dapat bersifat akut atau kronis. Komplikasi akut dapat mengancam nyawa bila tidak segera diberikan pertolongan. Misalnya, pasien DM yang mengalami peningkatan gula sangat tinggi (>500 mg/dl), bila kadar gulanya tidak segera dikendalikan akan beresiko membahayakan jiwanya.
Penyakit DM kronis komplikasi yang timbul sangat banyak. Secara sederhana, komplikasinya dapat dibagi menjadi dua yaitu menyerang saraf atau pembuluh darah. Kalau saraf terkena komplikasi, maka seseorang akan merasakan keluhan tungkainya seperti kena cabai, panas, nyeri, atau kesemutan yang sangat mengganggu. Keadaan ini dikenal sebagai neuropati perifer.
Kerusakan pembuluh darah dapat menyerang pembuluh darah kecil (mikrobaskuler) atau besar (makrovaskuler). Pembuluh darah kecil  yang sering terkena adalah pembuluh ginjal dan retina mata.
Sekitar 20% - 40% pasien DM mengalami komplikasi ginjal (nefropati) yang sering berakhir dengan cuci darah. (Cahyono,Suharjo,2008).


PENCEGAHAN PENYAKIT DIABETES MELITUS
Sebelum penyakit diabetes muncul dalam tubuh kita, alangkah baiknya jika kita melakukan berbagai upaya pencegahan, seperti sebagai berikut (Mas Dewo,2013):
-          Menjaga pola makan seimbang dengan benar
-          Memperbanyak konsumsi sayuran berserat dan buah-buahan yang tidak terlalu manis
-          Mengurangi porsi nasi putih atau mengganti nasi putih dengan beras merah. Pasalnya, nasi merah lebih banyak kandungan seratnya
-     Waspadai gejala-gejala awal munculnya diabetes melitus dengan melakukan kontrol gula darah minimal satu kali dalam enam bulan
-     Rutin berolahraga untuk mengurangi resiko diabetes. Jika sudah menderita diabetes, maka lakukan olahraga rutin dua kali seminggu
-   Hindari stress dan kecemasan yang berlebihan. Hindari terjadinya obesitas atau kegemukan. Kelebihan bobot badan dapat memicu terjadinya diabetes melitus
-        Obati diabetes dengan kesabaran dan disiplin yang tinggi

PENGOBATAN PENYAKIT DIABETES MELITUS
Penderita diabetes tipe 1 umumnya menjalani pengobatan terapi insulin (Lantus/ Levemir, Humalog, Novolog atau Apidra) yang berkesinambungan, selain itu adalah dengan berolahraga secukupnya serta melakukan pengontrolan menu makanan (diet).
Pada penderita diabetes mellitus tipe 2, penatalaksanaan pengobatan dan penanganan difokuskan pada gaya hidup dan aktivitas fisik. Pengontrolan nilai kadar gula dalam darah adalah menjadi kunci program pengobatan, yaitu dengan mengurangi berat badan, diet, dan berolahraga. Jika hal ini tidak mencapai hasil yang diharapkan, maka pemberian obat tablet akan diperlukan. Bahkan pemberian suntikan insulin turut diperlukan bila tablet tidak mengatasi pengontrolan kadar gula darah.

Nah dari yang sudah dijelaskan diatas mengenai penyakit diabetes mellitus, maka kita harus Kenali, Pahami, Awasi, Kuasai tentang penyakit diabetes mellitus itu seperti apa. Semoga Bermanfaat bagi pembaca, Keep Healthy and Happy everyone! 
DAFTAR PUSTAKA
Cahyono, Suharjo. (2008). Gaya Hidup dan Penyakit Modern. Yogyakarta : KANISIUS
Iman Soeharto, (2004). Serangan Jantung dan Stroke Hubungannya Dengan Lemak dan Kolesterol. Edisi II. Jakarta : PR Gramedia Pustaka Utama.
Lanywati,Endang. (2001).Diabetes Melitus Penyakit Kencing Manis. Yogyakarta : KANISIUS
Mas Dewo, (2013).Gondola,Obat dewa penakluk aneka penyakit. Jakarta : Fmedia
Misnadiarly.(2006).Diabetes Melitus : Gangren, Ulcer,Infeksi, Mengenal Gejala, Menanggulangi, dan Mencegah Komplikasi.Jakarta : Pustaka Populer Obor


Tidak ada komentar:

Posting Komentar